![]() |
"Adati hula-hulaa to saraa, saraa hula-hulaa to Kur’ani.“ — Eyato (1673).
Meski asal muasal tarekat yang dibawa Islam ke Gorontalo sejak Sultan Amai 1495 hampir bersamaan Colombus menemukan benua Amerika dan raja muslim terakhir di Cordova Spanyol, Sultan Nashri(Boabdil), tumbang di tangan Ratu Isabella dan Ferdinand pada 1492(Drayson,2017), tak cukup data presisi historis untuk dirujuk.
Namun, sekilas tarekat Sunan Kalimongakali, salah satu tarekat yang berkembang di Gorontalo, merupakan tarekat seorang ulama dan sufi yang terkenal di Gorontalo, entah Eyato, Motodulakiki hingga Pasisingi, Hubulo maupun guru Roki.
Ajaran Tarekat Sunan Kalimongakali diduga memiliki ajaran yang unik dan khas. Ajaran ini berfokus pada pengembangan spiritualitas dan kesadaran diri. Berikut adalah beberapa ajaran utama dari Tarekat Sunan Kalimongakali:
1. Pengembangan Spiritualitas(Hulalo Lo Tahuli):
Tarekat Sunan Kalimongakali menekankan pentingnya pengembangan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti meditasi, dzikir, dan membaca Al-Qur'an.
Salah satu tatal syairnya:
Dahai batanga, tolipu lo dulungo
Dahai batanga, tolipu lo dulungo
Hulalo lo tahuli, hulalo lo tahuli
Terjemahan:
Hai anakku, janganlah kamu lupa
Hai anakku, janganlah kamu lupa
Ingatlah akan Allah, ingatlah akan Allah.
2. Kesadaran Diri(Pohala Lo Dulungo):
Tarekat Sunan Kalimongakali juga menekankan pentingnya kesadaran diri dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan melalui refleksi diri, introspeksi, dan evaluasi diri.
Kutipan syair ajarannya:
Bulu lo polo, bulu lo polo
Toli lo dulungo, toli lo dulungo
Hulalo lo tahuli, hulalo lo tahuli
Terjemahan:
Janganlah kamu sombong,
janganlah kamu sombong
Janganlah kamu lupa, janganlah kamu lupa
Ingatlah akan Allah, ingatlah akan Allah.
3. Pengembangan Akhlak(Budi Lo Ngota):
Tarekat Sunan Kalimongakali juga menekankan pentingnya pengembangan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti berbuat baik, menolong orang lain, dan menjaga kebersihan.
Penggalan syairnya:
Dahai batanga, tilopu lo dulungo
Dahai batanga, tilopu lo dulungo
Hulalo lo tahuli, hulalo lo tahuli
Terjemahan:
Hai anakku, janganlah kamu lupa
Hai anakku, janganlah kamu lupa
Ingatlah akan Allah, ingatlah akan Allah.
Selain itu, Tarekat Sunan Kalimongakali dipraktekkan dengan modus dan metode berikut:
1. Dzikir yang dilakukan dengan mengulangi kalimat-kalimat yang mengingatkan akan kebesaran Allah. Jenis syair dzikir ini bisa ditemukan dalam tanggomo(Tuloli,1990) maupun tujai atau tinilo pa‘ita(Hinta, 2005).
2. Meditasi dipraktekkan dengan memfokuskan pikiran dan perasaan pada satu titik.
3. Pembacaan Al-Qur'an dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan memahami maknanya.
Akhirnya, Tarekat Sunan Kalimongakali yang berkembang di Gorontalo — memiliki ajaran yang unik dan khas — berfokus pada pengembangan spiritualitas dan kesadaran diri.
Praktik-praktik utama tarikat meliputi dzikir, meditasi, dan pembacaan Al-Qur'an yang dilakukan pada setiap habis solat, baik di mesjid maupun di bandayo poboide.