![]() |
Musyawarah pengurus Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua. (foto titip elyas) |
MU-ONLINE -- Pada pukul 14.25 WIB, suasana di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua terasa begitu khidmat. Di dalam ruangan yang sederhana namun sarat akan ilmu dan doa, para pengurus dan majelis guru berkumpul dalam sebuah pertemuan penting yang dipimpin langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren, Buya H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi.
Wajah-wajah yang hadir tampak penuh perhatian, bersiap menyimak setiap butir kebijaksanaan yang akan disampaikan.
Pertemuan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan momen berharga untuk mengevaluasi perjalanan pendidikan dan membangun visi baru untuk kemajuan pondok pesantren.
Di antara yang hadir adalah tokoh-tokoh penting seperti Hery Firmansyah Tuanku Khalifah Syaikh Burhanuddin ke XV, yang tak hanya dikenal karena kepemimpinannya, tetapi juga karena kebijaksanaannya dalam merawat tradisi tarekat.
Afrizal Arif Tuanku Mudo dan John Hendri Tuanku Labay Bandaro juga duduk dengan penuh kewibawaan, siap memberikan pandangan mereka demi kemajuan pesantren ini.
Agenda pertama dalam pertemuan ini adalah evaluasi para santri, khususnya program "Marapulai Kaji" yang bertujuan untuk memperdalam ilmu tafsir. Namun, Buya H. Zainuddin Tuanku Bagindo Basa, selaku Pengasuh Pondok Pesantren, menyoroti beberapa kelemahan yang perlu segera diperbaiki.
Dengan suara penuh ketegasan, beliau menyampaikan bahwa masih banyak santri yang "Ba irik" dalam membaca Tafsir Jalalain, sebuah tanda bahwa pemahaman mereka perlu diperkuat.
Suasana pertemuan yang awalnya tenang berubah menjadi serius, setiap peserta menyimak dengan seksama setiap masukan dan kritik yang disampaikan.
Buya Ahmad Yusuf Tuanku Sidi, dengan kebijaksanaannya, memberikan solusi dan strategi agar para santri dapat lebih fokus dalam belajar. Beliau mengingatkan pentingnya disiplin dan ketekunan dalam menuntut ilmu, serta peran penting para guru dalam membimbing santri-santri tersebut.
Selain evaluasi santri, pertemuan ini juga membahas rencana besar yang akan membawa perubahan signifikan bagi pondok pesantren, yaitu pendirian koperasi pesantren.
Sebuah inisiatif yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung ekonomi bagi pesantren dan para santrinya. Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua baru saja menerima bantuan sebesar Rp 90.000.000 dari pemerintah pusat.
Dana tersebut direncanakan akan digunakan untuk mendirikan koperasi yang nantinya dapat mendukung kebutuhan ekonomi pesantren dan memberikan manfaat bagi para santri serta masyarakat sekitar.
Berbagai ide dan pendapat pun disampaikan oleh para pengurus. H. Alven Zulfa Hidayat, memberikan pandangannya tentang bagaimana koperasi ini bisa dikelola dengan baik, sementara Detrit Tuanku Bandaro Sati menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana.
Asra Bi'abdihi Tuanku Bandaro Bagindo dan Aldi Tuanku Sidi Jamba Tuah turut serta memberikan masukan yang bermanfaat, menunjukkan semangat kebersamaan dalam membangun pondok pesantren ini.
Pertemuan ini berlangsung selama lebih dari satu jam, dan ditutup pada pukul 15.30 WIB, tepat menjelang adzan Ashar. Para peserta pertemuan, dengan semangat baru dan komitmen untuk membawa perubahan positif, perlahan meninggalkan ruangan.
Di luar, angin sore yang sejuk menyapa, seolah menyertai doa-doa yang terpanjatkan dalam hati para pengurus dan majelis guru, untuk kesuksesan dan keberkahan Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua.
Pewarta: titip elyas tuanku sulaiman