![]() |
Para guru Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, dari umum dan pondok menggelar rapat konsolidasi. (foto taufiq) |
MU-ONLINE -- Silaturahmi dan berbagi cerita di kalangan guru pondok dan guru umum, di lingkungan Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Selasa 27 Agustus 2024.
Maklum, sejak diberlakukannya Pendidikan Kesetaraan di pesantren yang berdiri sejak 1940 M ini, belum ada konsolidasi antara guru umum dengan guru pondok.
Pertemuan dan rapat langsung difasilitasi oleh Pimpinan Madrasatul 'Ulum Buya Marulis Tuanku Mudo dan Ketua Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah Masrizal.
Guru umum, rata-rata mereka yang aktif di lingkungan Kementerian Agama Padang Pariaman.
Tak lama, tapi pertemuan jelang Shalat Ashar itu berkesan dan penuh makna. Setidaknya, makna untuk masa depan, dalam kemandirian pondok membangun peradaban.
Yang berkesan tentu kisah Budi Katik Sampono, seorang guru umum dan aktif di penyuluh agama di lingkungan KUA Kecamatan 2X11 Enam Lingkung.
Kesan dia yang mampu membagi aktivitas dengan baik dan sempurna. Tinggal di Padang, aktif mengelola pesantren di Batang Anai, pegawai KUA di Sicincin, juga sempat mengurus Pesantren Sumatera Tawalib Parabek.
Budi Katik Sampono ini tua belum, tapi muda terlampau. Dia juga aktif di PCNU Padang Pariaman. Konsep kemandirian pondok, pengembangan wirausaha, setidaknya mampu memberikan yang terbaik, ketika berkhidmat di Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan.
Kewirausahaan ini masuk dalam bidang studi ekstra kurikuler. Materi ini diampu oleh Masrizal, Ketua Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah yang menaungi Madrasatul 'Ulum.
Seorang pengacara dan pengusaha properti di Sumatera Barat. Dia juga mantan anggota DPRD Padang Pariaman, dan ingin pesantren yang didirikan kakeknya ini, berkembang dengan baik.
Kasmir Tuanku Sutan, Kepala KUA Kecamatan Lubuk Alung yang merintis kesetaraan ini, setidaknya merasa senang dengan perkembangan yang sudah berjalan.
Pewarta: ad tuanku mudo