Kebersamaan usai syukuran yang berlanjut di rumah makan. (foto dokpri) |
MU-ONLINE -- Malam itu, Kamis, 22 Agustus 2024, angin sejuk mulai menyelimuti kawasan Gobah Syaikh Buya Ungku Shaliah Kiramatullah. Suasana hening dan khusyuk setelah tahlilan dan doa syukuran menjelang sholat Isya menandai akhir dari nazar yang telah ditunaikan oleh Tuanku Afredison, S.Psi, setelah resmi dikukuhkan sebagai anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman untuk periode kedua 2024-2029.
Tamu-tamu yang hadir—Nurdin Tuanku Sultan, Ramli Tuanku Malin Timbalan, Shabardi Tuanku Kuniang, Titip Elyas Tuanku Sulaiman, Adi Tuanku Bandaro, Indra Febriadi, dan Labay Indra Mardison—menghadiri acara dengan rasa syukur yang mendalam.
Setelah doa syukuran selesai, Tuanku Afredison dengan penuh kehangatan mengundang para tamu untuk melanjutkan kebersamaan ke rumah pribadinya.
Di sana, hidangan istimewa telah dipersiapkan, mencerminkan rasa syukur dan kebahagiaan yang mendalam atas pencapaian tersebut.
Namun, tak lama setelah mereka tiba di rumah Tuanku Afredison, seorang tamu tambahan hadir, Hasan Basri, yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman dan baru saja terpilih untuk kali ketiga dari Dapil dua.
Hasan Basri datang bukan sekadar untuk bersilaturahmi, tetapi membawa berita penting. Ia mengundang Tuanku Afredison untuk segera menghadiri pertemuan mendesak, yang akan membahas calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman pada Pilkada mendatang.
Menyadari urgensi situasi ini, Tuanku Afredison dengan cepat menginstruksikan Nurdin Tuanku Sultan untuk menggantikan dirinya dalam memimpin jamuan makan malam.
Ia menyerahkan sejumlah uang untuk memastikan bahwa para tamu yang tersisa tetap menikmati malam mereka dengan baik.
Nurdin Tuanku Sultan, dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, mengajak para tamu—Ramli Tuanku Malin Timbalan, Shabardi Tuanku Kuniang, Titip Elyas Tuanku Sulaiman, Adi Tuanku Bandaro, Indra Febriadi, dan Labay Indra Mardison—ke Rumah Makan Ayam Batokok Lado Hijau di Ponggong, Sungai Sariak.
Dalam perjalanan, suasana penuh keakraban mengiringi mereka. Sesampainya di rumah makan, aroma ayam batokok lado hijau yang menggugah selera langsung menyambut mereka.
Setelah masing-masing memesan hidangan sesuai selera, mereka duduk bersama sambil menunggu makanan datang. Percakapan pun mengalir ringan, diawali dengan rencana masa depan.
Ada yang mulai memikirkan pencalonan sebagai anggota DPRD pada Pemilu berikutnya di tahun 2029, ada pula yang membahas kemungkinan mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Obrolan pun bergeser ke kisah-kisah suka duka selama mengajar di surau masing-masing, berbagi pengalaman hidup yang sarat pelajaran, serta membahas usaha dagang yang mereka jalani.
Malam itu, di tengah dentingan sendok dan piring, tawa dan canda mengisi suasana. Mereka merasakan kebersamaan yang langka, merayakan pencapaian sekaligus merancang masa depan dengan penuh optimisme.
Setelah makanan habis, mereka berpamitan dengan hati yang ringan, kembali ke rumah masing-masing dengan perut kenyang dan pikiran yang penuh rencana.
Kebersamaan malam itu di Rumah Makan Ayam Batokok Lado Hijau bukan sekadar jamuan, melainkan momen berharga yang mengikat persaudaraan mereka semakin erat, menandai langkah-langkah baru dalam perjuangan mereka untuk Padang Pariaman yang lebih baik.
Pewarta: titip elyas tuanku sulaiman