![]() |
Mendoa dan makan bersama, awal mula santri baru ketika diserahkan oleh orangtuanya ke Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. (foto: taufiq) |
MU-ONLINE -- Sebanyak tujuh santri baru, Kamis 27 Juni tiba di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kecamatan 2X11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.
Datang dari nagari dan daerah yang berbeda, tapi bersamaan harinya, sehingga mendoa awal tahunnya sama dalam hari itu.
Mereka yang bertujuh itu, Fajri Ramadhan dari Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung. Baru tamat MTsN 2 Padang Pariaman nyambung ke Madrasatul 'Ulum.
Kemudian Rizki Abil Saputra, baru tamat SD di Gunuang Rajo, Kabupaten Tanah Datar, melanjutkan pendidikan ke pesantren yang didirikan Syekh H. Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah ini.
Dalfa asal Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Refan, Rafa, Reyhan, dan Iqbal keempatnya asal Sungai Kasikan, Nagari Tandikek Selatan, Kecamatan Patamuan.
Lazim dan sudah menjadi tradisi di pesantren yang terletak di Korong Kampung Guci ini, bahwa setiap santri dan santriwati yang akan mengaji di situ, dimulai dengan doa.
Tak heran, ketujuh santri itu datang dan diantar oleh orangtua dan keluarga. Inti doa adalah menyerahkan anak ke guru.
Menyerahkan sepenuhnya, untuk dididik dengan agama, mendalami dasar kajian Islam yang bersumber dari berbagai kitab kuning.
Doa dipimpin oleh Buya Marulis Tuanku Mudo, Guru Besar Pesantren Madrasatul 'Ulum bersama seluruh majelis guru di lingkungan pondok itu.
Tentunya, doa dilakukan setelah semua santri baru itu menyelesaikan administrasi persyaratan jadi santri.
Oleh pondok pun diberikan petunjuk dan peraturan yang harus dipatuhi, selama menjadi santri.
Mengaji di Madrasatul 'Ulum tidak sekedar mendalami ilmu pengetahuan agama. Tetapi para santri dididik sedemikian rupa, dikawal akhlaknya, diwajibkan berjemaah shalat lima waktunya. (ad/taufiq)