![]() |
M. Indra Febriadi. (foto: titip elyas) |
MU-ONLINE -- Di sebuah nagari yang terletak di Kecamatan Patamuan, ada seorang pemuda bernama M. Indra Febriadi yang telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Lahir pada 17 Februari 2001 di Tungka Sungai Durian, Indra dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi dalam mengabdikan dirinya untuk masyarakat melalui pendidikan dan keagamaan.
Sejak muda, Indra menunjukkan minat yang besar dalam dunia pendidikan dan keagamaan. Dengan tekad yang kuat, ia berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd), sebuah prestasi yang tidak hanya membanggakan dirinya, tetapi juga keluarganya.
Namun, bagi Indra, gelar akademis hanyalah permulaan dari pengabdian yang lebih besar kepada masyarakat.
Pemimpin dan Penggerak Pendidikan
Sebagai Ketua Ikatan Guru Mengaji (IGM) Kecamatan Patamuan, Indra memimpin dengan penuh tanggung jawab. Ia tidak hanya mengorganisir kegiatan mengaji, tetapi juga menginspirasi para guru untuk terus berinovasi dalam metode pengajaran.
Di bawah kepemimpinannya, kualitas pendidikan agama di kecamatan tersebut meningkat pesat, menjadikan anak-anak lebih semangat dalam mempelajari ilmu agama.
Selain itu, Indra juga menjabat sebagai Sekretaris BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim) Patamuan. Dalam peran ini, ia mengkoordinasikan berbagai kegiatan majelis taklim, memastikan bahwa setiap kegiatan berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi para anggotanya. Keberadaannya dalam BKMT menjadi pendorong semangat bagi ibu-ibu majelis taklim untuk terus aktif dalam kegiatan keagamaan.
Pimpinan Pendidikan Agama
Indra juga memegang peran penting sebagai pimpinan di dua lembaga pendidikan agama, yaitu MDTA Ikrar dan TPA/TPSA Surau Koto Mudiak Sungai Durian. Melalui kedua lembaga ini, ia berusaha menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak sejak dini.
Indra percaya bahwa pendidikan agama yang kuat adalah pondasi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.
Di MDTA Ikrar, Indra memfokuskan kurikulumnya untuk tidak hanya mengajarkan hafalan, tetapi juga pemahaman mendalam tentang ajaran Islam.
Begitu juga di TPA/TPSA Surau Koto Mudiak, ia menerapkan metode pembelajaran yang menarik agar anak-anak merasa senang belajar agama. Keberhasilannya dalam memimpin kedua lembaga ini diakui oleh banyak pihak, baik dari masyarakat setempat maupun dari kalangan pemerhati pendidikan agama.
Peran dalam Pemerintahan Nagari
Tidak hanya aktif dalam bidang pendidikan dan keagamaan, Indra juga berperan sebagai anggota Bamus (Badan Musyawarah) Nagari Sungai Durian. Dalam kapasitas ini, ia turut serta dalam pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat nagari.
Keikutsertaannya dalam Bamus menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian dari solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi oleh nagarinya.
Cita-cita Mulia
Cita-cita Indra sangat sederhana namun begitu mulia: menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Melalui berbagai peran dan tanggung jawab yang diembannya, Indra telah membuktikan bahwa ia tidak hanya bermimpi, tetapi juga bekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya.
Kepemimpinannya dalam tiga kelompok majelis taklim merupakan salah satu wujud nyata dari komitmennya untuk terus memberikan manfaat kepada sesama. (titip elyas)