![]() |
Prof. Duski Samad Tuanku Mudo |
Pengajian diiringi musik dan sebelumnya disertai nyanyian diikuti goyang penyanyi perempuan menimbulkan ketidaknyaman orang yang hadir.
Skenario acara dari event organizer (EO) yang mencanpuradukan bacaan Al quran dengan musik harus diakui menyasar jiwa mereka yang sadar, ada yang tidak pas dan menganggu emosi keagamaan bagi mereka yang masih mensakralkan ayat-ayat suci, tolong dipikirkan lagi EO.
Perasaan menjadi buncah, ketika pengajian dimaksudkan tuan rumah untuk mendoakan kedua orang tuanya yang sudah wafat. Memang makna pengajian jelang pernikahan adalah mengingat jasa dan pengarbonan orang tua daru keluarga yang sudah wafat dan sekaligus mendoakan almarhum.
CAMPUR ADUK HAQ DENGAN BATIL
Keindahan bacaan dan makna dari lantunan ayat al quran tidak bisa dikalahkan oleh musik dan piano. Kepada siapapun yang mengagas acara memcampuradukkan ayat-ayat suci dengan musik, silakan direnung ulang ayat ini. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَـقَّ بِا لْبَا طِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَـقَّ وَاَ نْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 42).
Larangan dan keberatan ulama klasik terhadap musik apalagi kalau dipakai bersamaan dengan membaca al quran adalah karena mencampuradukan yang harusnya kita khusyuk dengan mainan musik yang menjauhkan hati dari khusyuk.
Bisa jadi mengunakan musik bersamaan bacaan ayat-ayat suci adalah bentuk mainan yang dikecam ayat ini.
وَذَرِ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَعِبًا وَّلَهْوًا وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَ ذَكِّرْ بِهٖۤ اَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌ بِۢمَا كَسَبَتْ ۖ لَـيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ ۚ وَاِ نْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَا ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ اُبْسِلُوْا بِمَا كَسَبُوْا ۚ لَهُمْ شَرَا بٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَا بٌ اَ لِيْمٌ بِۢمَا كَا نُوْا يَكْفُرُوْنَ
"Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), disebabkan perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu." (QS. Al-An'am 6: Ayat 70).
Jelas dan tegas ayat di atas mesti diingatkan pada siapapun yang membuat ivent yang akan mengunakan ayat-ayat al Quran dalam kegiatan yang bernuansa seni kiranya menjaga kesucian, kesakralan dan kemuliaan al Quran.
Siapapun yang paham dan cinta al -Quran diyakini akan merasa tidak nyaman bila ayat suci, firman ilahi terkesan dijadikan instrumen seni. Oleh karena itu tolong hati-hati dalam menempatkan kesucian al Quran. Semoga kesucian dan kemuliaan al quran tetap dijunjung tinggi umatnya dan umat manusia. amin. 20062024.
*Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi Sumatera Barat